Ilusi & Bahaya Cebong Kampret Serta Elit Lokal
Con SpirarePENDAHULUAN
Mengapa Kita harus membahas mengenai masalah cebong kampret dan juga elit lokal Elit lokal dan cebong kampret semuanya saling berkaitan dengan elit global baik secara langsung maupun tidak langsung.
Mengusir Nekolim dari Indonesia berarti Kita harus singkirkan terlebih dahulu perdebatan bodoh cebong kampret yang menjadi penghambat Kita bersatu memberantas Nekolim dan juga singkirkan elit lokal yang selalu menjadi tameng dan kaki tangan Nekolim di Indonesia.
Indonesia mengenal yang namanya toleransi akan hal apapun dan Indonesia mempunyai sila ke 3 dari Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia. Apakah Anda percaya sila ke 3 ini dipraktekkan? Tidak. Sila ini tidak dipraktekkan di lapangan yang sebenarnya.
Rakyat Indonesia sejak Pilpres 2019 sudah pecah menjadi kubu cebong dan kampret dan sekarang Kampret telah bereformasi menjadi kadrun / kadal gurun karena Prabowo Subianto yang notabene didukung oleh kampret kini sudah menjadi bagian dari cebong (pendukung pemerintah) dengan cara menjadi Menteri Pertahanan di bawah Presiden RI Joko Widodo dimana Presiden sendiri didukung oleh cebong.
Jadi gila kalau Kita sudah diadu domba oleh isu² cebong kampret dan Prabowo sendiri yang merupakan kampret sudah menjadi Menteri Pertahanan di bawah Presiden yang otomatis Dia nya masuk menjadi bagian cebong.
Ketika negara kolonial Belanda menjajah bangsa Indonesia, oknum² pengkhianat bangsa itu demi mendapatkan kekuasaan atau apapun itu rela menjadi budak penjajah kolonial itu.
Kini penjajahan kolonial terulang lagi dengan gaya barunya dimana oligarki tambang ini secara tidak langsung diduga telah menjual kedaulatan dan harga diri bangsa dan negara ini ke tangan elit global. Institusi baju coklat pun diduga memakai boneka untuk membuat teror dan terakhir membuat perkubuan cebong kampret. Siapa pula yang disebut oligarki tambang? Akan dijelaskan nanti. Elit lokal ini ada 2 pihak sebagaimana yang sudah disebutkan yaitu oligarki tambang dan institusi baju coklat.
Jadi konyol kalau ada yang bilang musuh Kita bukan bangsa Kita sendiri tapi elit global. Padahal oligarki tambang dan institusi baju coklat yang katanya merupakan bangsa Kita sendiri telah membuat masalah dan menjual harga diri dan kedaulatan negara dan bangsa ke elit global. Ibarat orang Indonesia sendiri yang korupsi dan diperintah oleh asing lalu hanya orang asing yang dihukum mati tapi yang melaksakan perintah untuk korupsi tidak dihukum mati karena saudara sebangsa. Ini kan jelas tidak fair.
DEVIDE ET IMPERA
Politik pecah belah, politik adu domba, atau divide et impera adalah kombinasi strategi politik, militer, dan ekonomi yang bertujuan mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukkan. Dalam konteks lain, politik pecah belah juga berarti mencegah kelompok-kelompok kecil untuk bersatu menjadi sebuah kelompok besar yang lebih kuat.
Mari Kita bahas apa dampak buruk dari devide et impera ini bagi arti kata konspirasi. Dahulu jika elit global tidak ingin aibnya diungkap maka orang itu harus dihabisi. Tapi penghabisan tersebut malah membuat orang yang terbunuh itu makin dieluk²an dan dijadikan pahlawan serta nama baik si elit akan menjadi buruk apalagi mengingat akan adanya internet secara massal di seluruh dunia.
Maka taktik si elit berganti lagi, konspirasi boleh dibongkar tapiharus dibikin unsur halunya. Kayak Jesse Ventura di acara Conspiracy Theories (acara yang tayang di TruTV, tipi milik elit global) yang bilang kalau HAARP bisa bikin tsunami dan gempa padahal kata bossdarling di episode 17 FE101 dikatakan bahwa HAARP harus mempunyai triliunan watt untuk bikin gempa dan tsunami. Sedangkan senjata yang lebih bahaya dari HAARP sebetulnya adalah chemtrail dan nuklir yang saat ini sedang menjadi ancaman dunia karena jumlahnya bukan hanya satu biji saja tapi banyak.
Begitu juga perpolitikan yang ingin merusak makna kata konspirasi itu sendiri. Di AS, orang yang bela Donald Trump disebut teori konspirasi sedangkan orang yang bela Joe Biden disebut orang yang realistis serta gak percaya dengan konspirasi. Padahal sebenarnya si Trump itu mendanai GAVI (perusahaan yang didanai Bill Gates) dan Trump diramal oleh series Simpsons (series milik FOX dan FOX dimiliki oleh elit) yang jauh puluhan tahun kalau si Trump akan jadi Presiden AS. Trump memeragakan dirinya kayak orang halu dan gila biar supaya orang yang tidak percaya akan konspirasi akan mengatakan bahwa benar konspirasi hanyalah teori semata.
Di Indonesia, orang² pada dipecah belah menjadi cebong dan kampret. Cebong demi membela pemerintah mengatakan bahwa PKI itu memang korban dan Soeharto adalah penjahat dan yang membuat emas papua jatuh ke Freeport serta utang yang pemerintah lakukan semata² agar infrastruktur jadi dan toh utang Indonesia masih rendah banget dibanding negara maju kayak AS dan Jepang. Sedangkan kampret yang anti pemerintah akan mengatakan bahwa pemerintah itu bodoh karena mau ngutang ke IMF dan World Bank yang mau menjebak Indonesia serta percaya dengan Soeharto yang sudah buat masalah selama menjadi Presiden dengan KKN nya itu dan terakhir percaya bahwa PKI itu memang penjahat pembunuh dengan ideologi komunis yang tidak bertuhan. Kita orang yang percaya fakta konspirasi pasti akan berpikir di tengah bahwa PKI memang korban dan Soeharto adalah penjahatnya serta utang IMF dan World Bank itu menjebak.
Tahun 2014, 2019 selalu Kita dipecah belah dan disuruh gregetan dan disuruh berharap seolah² kalau capres yang satu itu baik dan ada harapannya. Padahal kedua capres itu dibelakangnya ada bisnis² tambang alias para oligarki tambang (buka dokumenter Sexy Killers yang menjelaskan hubungan Jokowi dan Prabowo serta tim kampanye nya dan beberapa orang yang sekarang menjadi menteri).
Apakah harus Kita wajib ngurusin masalah cebong kampret dibandingkan urusan krusial seperti mandatori vaksin, utang² IMF, dan ancaman PD3 karena nuklir yang semakin banyak itu? Pesta demokrasi mau tahun berapapun selama ada devide et impera, berarti selama itulah elit global masih ada. Makanya utang² negara Kita gak pernah bisa lunas karena salah satu problemnya adalah berkutat pada masalah cebong kampret. Jika semua orang yang menjadi cebong kampret semuanya telah meninggalkan sifat kecebongan dan kekampretannya serta percaya akan konspirasi itu sebagai sebuah fakta, maka yang dikhawatirkan oleh elit global adalah kebangkitan Indonesia sebagai macan asia (meninggalkan istilah macan tidur).
CEBONG KAMPRET DIPENGARUHI BAJU COKLAT
Cebong berideologi nasionalis dan katanya Pancasilais serta membela Presiden Jokowi. Sedangkan Kampret berideologi keagama²an (tidak perlu sebut agamanya, Kalian sudah tahu agamanya apa) meskipun Kampret mengatakan juga bahwa dirinya berideologi nasionalis dan membela Pancasila berdasarkan ajaran dari agamanya & kampret sendiri artinya pendukung Prabowo.
Ketika Prabowo menjadi Menteri Pertahanan di bawah kepemimpinan Jokowi, kata “kampret” berubah menjadi “kadrun”(kadal gurun).
Mari Kita mengungkapkan akar historis dari keberadaan Kampret yang dipengaruhi oleh institusi berbaju coklat itu.
FPI dibuat oleh baju coklat dan baju hijau serta Wiranto (kaum cebong di Periode Pertama kepemimpinan Presiden Jokowi) sesaat setelah lengsernya Presiden RI ke 2 Soeharto. Arsip Edward Snowden menyimpan banyak dokumen terkait FPI. Termasuk di dalamnya dokumen yang menuliskan bahwa kepolisian Republik Indonesia tak berani menangkap FPI karena takut serangan balik, dan dokumen lain yang memaparkan FPI adalah cabang dari Jemaah Islamiyah, jaringan jihad yang terlibat dalam Bom Bali tahun 2002, dan dokumen pengiriman senjata api dari Kepolisian Republik Indonesia untuk latihan anggota FPI Aceh.
Nah siapa Jamaah Islamiyah itu? Jamaah Islamiah (JI) adalah sebuah organisasi militan Islam di Asia Tenggara yang berupaya mendirikan sebuah negara Islam raksasa di wilayah negara-negara Indonesia, Singapura, Brunei, Malaysia, Thailand dan Filipina. Mantan teroris dalam Kasus Woyla (1981) dan mantan Jama’at Imron yang sekarang menjadi Pengamat Intelijen, Umar Abduh, yang kini juga menjadi peneliti dan penulis, mengatakan kepada Dateline bahwa pihak berwenang Indonesia memiliki kaki-tangan dalam banyak kelompok teror.
“Tidak ada satu pun kelompok Islam di dalam gerakan atau kelompok² politik yang tidak dikendalikan oleh intelijen Indonesia,” kata mantan teroris Umar Abduh.
Mantan Presiden RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur mengatakan bahwa Polisi atau pejabat militer Indonesia mungkin telah memainkan peran dalam pemboman Bali tahun 2002.
Kartu kuncinya sudah kelihatan bahwa teroris Jamaah Islamiyah ini ada hubungannya dengan FPI serta Jamaah Islamiyah ini yang membuat pemboman Bali tahun 2002 tersebut ditunggangi oleh baju coklat. FPI pun didirikan baju coklat.
Bapak Dharma Pongrekun dalam acara Diskusi Meja Bundar tentang Pancasila dan Merealisasikan Cita² Indonesia di Hotel Sahid pada tanggal 21 September 2019 mengatakan bahwa teroris² yang ada di Indonesia dan yang membawa kata “k” (prediksi salah satu netizen adalah kata “kafir”) ulahnya dari si elit global. Artinya Bom Bali 2002 yang dilakukan oleh institusi baju coklat itu bisa saja ada hubungannya dengan elit global.
Bahkan pada Mei 2013 di portal Merdeka.com, Kepala BNPT Ansyaad Mbai mengakui bahwa aksi penggerebekan teroris untuk pengalihan isu.
Di tahun 2016 ketika Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diduga melakukan penistaan agama mengenai Al-Maidah 51 di Kepulauan Seribu, FPI marah dan mengadakan aksi berjilid² untuk menuntut Ahok masuk penjara. Salah satu aksi jilidnya yang paling sukses mendatangkan banyak massa dan aksi tersebut damai dan tertib adalah Aksi 212 tanggal 2 Desember 2016. Dari aksi 212 inilah istilah kampret ini disematkan ke kelompok FPI, 212, dan sebagainya karena di Pilpres 2019 kelompok FPI, 212, dan sebagainya mengadakan ijtima ulama yang mendukung Prabowo dan Sandiaga sebagai Capres Cawapres di Pilpres 2019. Bahkan sebelum adanya Pilpres 2019, kata kampret ini bisa disematkan ke kelompok tersebut karena di Pilkada DKI 2017, Anies Baswedan maju menjadi Cagub yang diusung oleh Gerindra (partainya Prabowo).
Sedangkan cebong sendiri menurut Saya jujur saja tidak tahu akarnya darimana tapi cebong diduga (dugaan ya) dipengaruhi oleh institusi baju coklat dan lebih tepatnya pengerahan buzzer² yang dilakukan oleh institusi baju coklat itu untuk membela Presiden Jokowi yang notabene dibela oleh cebong. Darimana buktinya? Anda masih ingat tentang aplikasi sambhar yang dibeberkan alamat IP nya oleh akun IG opposite? Ketika itu aplikasi Sambhar ini membawahi akun² buzzer di medsos untuk mendukung salah satu capres tertentu (yang didukung cebong) di Indonesia tahun 2019. Ketika alamat IP dari akun Sambhar ini berasal dari alamat institusi baju coklat, pihak dari institusi baju coklat mengklarifikasi kalau memang ada pihak tertentu yang mengambil alamat IP dari kantor institusi baju coklat untuk kemudian dipasang alamatnya ke aplikasi Sambhar. Aneh ya, masa alamat IP dari kantor institusi baju coklat bisa dipasang ke aplikasi Sambhar? Artinya apa? Nilai saja sendiri.
Permainan baju coklat dalam perkuburan cebong kampret telah membuat mereka yang berkubu menjadi orang yang bodoh dan terpecah belah. Apakah Anda tahu apa yang dikatakan oleh AA Gym (meskipun dia tergabung dalam aksi 212) di acara Indonesia Lawyers Club tvOne tanggal 4 Desember 2018?
"Pilpres itu penting, politik itu penting, tapi bukan segala- galanya. Jangan sampai karena perpolitikan, karena pilpres, Kita jadi kehilangan kejernihan berpikir Kita, akal sehat Kita, Kita jadi kehilangan akhlak, cara bicara, cara menulis, cara bersikap, Kita jadi cenderung tidak baik. Mau apa Kita punya Presiden tapi Kita kehilangan akhlak? Dan jangan pula karena pilpres ini, Kita kehilangan ukhuwah, kebersamaan Kita."
- AA Gym –
OLIGARKI POLITIK TAMBANG DAN HUBUNGANNYA DENGAN ELIT GLOBAL SECARA TIDAK LANGSUNG
Siapa yang memaksa Jokowi menjadi Presiden RI? Siapa pihak itu? Prof. Salim Said mengatakan bahwa kelompok oligarki yang mendorong Jokowi menjadi Presiden itu dan menurut Prof tersebut, Jokowi hanyalah korban saja karena mengingat Jokowi hanya ingin menjadi Gubernur DKI dan tidak ingin menjadi Presiden justru malah mau tidak mau kesannya terpaksa menjadi Presiden.
Selain itu, Anda akan menemukan fakta bahwa meskipun Jokowi dan Maruf Amin sebagai kubu 01 & Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebagai kubu 02 di Pilpres 2019, kubu 01 & 02 saling berkaitan erat layaknya satu koin dengan dua sisi yang berbeda. Misalnya Sandiaga Uno menjual sahamnya ke Luhut Binsar Panjaitan (Menteri bawahannya Jokowi yang artinya Luhut adalah cebong) & Wahyu Sakti Trenggono yang merupakan Bendahara dari kubu 01 yang membiayai dana kampanye kubu 01 justru pernah mengais rezeki tambang bareng Sandiaga Uno yang notabene beda kubunya di Tumpang Pitu Banyuwangi, Jawa Timur.
Sebelum membaca pembahasan ini harap dicatat bahwa apa yang Saya kumpulkan adalah pola² yang ada. Pola ini seperti samar² namun bisa saja berkaitan. Saya tidak akan membahas masalah kerugian tambang yang dialami korban karena sudah dijelaskan di dokumenter Sexy Killers.
Hubungan adik Prabowo yaitu Hashim Djojohadikusumo dengan Nat Rothschild berawal dari ketika si Hashim dulu menjadi pemilik tambang batubara Adaro Indonesia sebelum diambil alih dengan skema keuangan licik oleh Edwin Suryajaya melalui bonekanya Sandiaga Uno, pemilik Saratoga Group. Kehilangan Adaro Indonesia yang merupakan salah satu tambang tunggal batubara terbesar di Indonesia, membuat Hashim lebih banyak main minyak di luar negeri.
Di Rusia, Hashim cukup dekat dengan kelompok penguasa tambang Rusia seperti bangsawan Rusia Oleg Deripaska dan Reuben Brothers (investor Yahudi global asal London). Melalui pertemanannya dengan Reuben Brothers dan Oleg Deripaska, Hashim juga diperkenalkan dengan Robert Friedland, seorang Yahudi pemain tambang legendaris asal AS. Robert Friedland kemudian memperkenalkan Hashim kepada Nat Rothschild untuk keperluan mengambil alih tambang batubara di Indonesia. Robert Friedland diminta bantuan oleh Nat Rothschild untuk mengumpulkan investor untuk membentuk konsorsium dalam rangka akuisisi tambang-tambang di Indonesia.
Pada September 2012, Hashim dipertemukan dengan Nat Rothschild oleh Robert Friedland di London. Nat Rothschild mempresentasikan konsepnya untuk penguasaan tambang di Indonesia. Nat Rothschild juga menyebutkan kalau kerjasama dengan Hashim ini akan menjadi kerjasama strategis jangka panjang, karena Prabowo Subianto, kakak Hashim sedang maju Pilpres 2014.
Di Indonesia, Rothschild telah memiliki hubungan dengan Partai Demokrat dan Presiden SBY melalui Hillary Clinton. Pasangan Bill Clinton dan Hillary Clinton di AS didukung secara pendanaan oleh Lynn Forester de Rothschild, pemilik sekaligus Chairman di majalah The Economist. Namun, mendukung Partai Demokrat saja tidak cukup, karena SBY banyak digoyang oleh kompetitor utamanya seperti Partai Golkar dan PDIP. Rothschild sempat merapat ke keluarga Bakrie namun rencana itu gagal dan dibatalkan.
Akan tetapi, keluarga Rothschild tetap menginginkan tambang- tambang yang dikuasai Bakrie Group, khususnya PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Berau Coal Tbk (BRAU) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Setelah gagal menguasai tambang Grup Bakrie, kini Rothschild melirik PT Berau Coal Tbk.
Apakah Rothschild berhasil menguasai PT Berau Coal Tbk ini? Mari Kita fokus pada pembahasan PT Berau Coal Tbk ini dan lingkaran hubungan antara Prabowo dengan Rothschild.
Pada acara Debat Pilpres 2019, setelah Jokowi menyampaikan debat, kubu BPN langsung bereaksi Tim Prabowo di Kaltim menjelaskan, Prabowo hanya punya tanah di Berau, bukan tambang batubara. kenapa dia tiba-tiba berbicara soal tambang? Padahal tidak ada penyingungan soal tambang. Jokowi hanya mengutarakan soal kepemilikan tanah. Tapi malam itu juga dia BPN Prabowo Sandi menjelaskan secara langsung dalam bentuk klarifikasi, dimana menjelaskan kalau bukan tambang. Pada Mei 2009, terdapat sejumlah usaha yang dimiliki Prabowo salah satunya bidang pertambangan tercatat ada nama PT Nusantara Berau Coal (pertambangan) Yang padahal, data terbaru dari lahan tersebut pada Minggu 17 Februari 2019, tidak tercatat lagi.
Tidak ada yang membahas soal tambang, tapi mereka sudah mencounter soal tambang, apa sebab? Paling menarik adalah kejujuran dari BPN Prabowo Sandi ini yang menjadikan bukti penguat opini soal kepemilikan asing ditanah yang Prabowo kuasai. Menurut Andi Harun, pemilik konsesi atas tanah Prabowo itu, adalah Berau Coal. "Jadi hak ekstradiktif batubaranya adalah Berau Coal. Jadi seluruh lahan Pak Prabowo di Berau, batubaranya adalah milik Berau Coal. Pak Prabowo juga tidak punya tambang di Kaltim ini,"
Prabowo tidak punya tambang, tapi punya tanah, tanah dikelola oleh Berau Coal, batu baranya di ekspor ke luar negeri, pemilik Berau Coal asing, artinya kemungkinan besar Prabowo bekerjasama dengan asing. Dan ternyata tanahnya yang di Kalimantan itu dikonsesikan kepada Perusahaan Pertambangan Internasional yang bermarkas di London dan terdaftar di Bursa Saham London yang sahamnya mayoritas dimiliki oleh Vallar Group milik Nat Rothschild.
Dimana tahun 2015, Asia Coal Energy Ventures Limited (ACE) yang disokong dana oleh Grup Sinarmas itu menguasai 84,7% saham di Berau Coal melalui Vallar Investment UK Limited. ACE sendiri menyatakan telah menjadi pengendali di Berau Coal secara tidak langsung karena memiliki 94,19% saham di Asia Resources Minerals Plc (ARM). ARM Milik? Nat Rothschild.
Jadi munafik kalau Prabowo teriak anti asing kayak Amerika Serikat (boneka Rothschild) tapi tanah miliknya sendiri malahan dikonsensikan untuk perusahaan yang nanti runutnya ujung²nya ke si Nat Rothschild sang elit global.
Kemudian balik lagi ke Hashim Djojohadikusumo yang mengaku bahwa dia adalah investor dari perusahaan di California itu alias perusahaan Chevron. Sedangkan Chevron dimiliki oleh Rockefeller si pentolan elit global sebagaimana yang digambarkan di Episode 9 FE101.
Selanjutnya Kita berfokus ke Sandiaga Uno secara singkatnya. Meskipun Sandiaga Uno adalah boneka dari Edwin Suryajaya dalam merebut Adaro Indonesia dari tangan Hashim yang merupakan adik dari Prabowo, namun Prabowo sendiri menggandeng Sandiaga menjadi Cawapres dengan Prabowo sebagai Capres di Pilpres 2019.
Pada Desember 2018, Perusahaan Sandiaga Uno yaitu PT Saratoga Investama Sedaya menjual asetnya demi biaya pilpres 2019 kubu Prabowo Sandi ke Luhut Binsar Panjaitan yang notabene bagian dari kubu pemerintahan Jokowi.
Kemudian di kubu Paslon Jokowi - Maruf, 86% biaya kampanye diduga berasal dari 2 perusahaan yaitu Tower Bersama Group & TRG Investama milik Wahyu Sakti Trenggono, bendahara TKN Jokowi - Maruf yang sekarang menjadi Wakil Menhan mendampingi Menhan Prabowo Subianto di pemerintahan Jokowi Maruf. Bahkan Wahyu Sakti Trenggono bareng dengan Sandiaga Uno mengais rezeki tambang di Tumpang Pitu Banyuwangi, Jawa Timur.
Hubungan bisnis antara Luhut dan Joko Widodo (Jokowi) sudah lama menjadi bahan spekulasi sejak pencalonan Jokowi sebagai Calon Gubernur Jakarta. Jokowi menerima undangan dari Luhut untuk menghadari Pertemuan Uji Kelayakan dan Ekspose Umum TOBA sebelum acara penawaran publik perdana (IPO) pada tanggal 11 Juni, 2012 di Ritz Carlton, Jakarta. Keduanya memiliki kepentingan yang sama dalam sektor pertambangan karena Jokowi pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Energi dan Pertambangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surakarta. Keduanya dipersatukan oleh usaha bersama di bidang meubel, yakni PT Rakabu Sejahtra.
Perusahaan ini awalnya didirikan oleh Jokowi pada tanggal 21 Februari 1988 sebagai CV Rakabu. Pada tahun 2005, ketika dia terpilih sebagai Walikota Solo, Jokowi menyerahkan perusahaan tersebut kepada saudara kandungnya Anjas Widjanarko. Perubahan besar terjadi pada tahun 2009 ketika Luhut berinvestasi di perusahaan ini dan mengganti namanya menjadi PT Rakabu Sejahtra. Toba Sejahtra menjadi pemegang saham minoritas (15.557 saham) sementara anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, berperan sebagai komisaris yang memegang sebagian besar saham (16,193 saham) hingga tahun 2016, ketika ia digantikan oleh Kaesang Pangarep.
Selain membawa masuk investasinya, Luhut juga membawa serta satu orang politically-exposed persons (PEP) ke dalam perusahaan ini, Letnan Jendral (Purn.) Agus Widjojo (mantan Kepala Staf TNI AD tahun 2000) sebagai komisaris utama. Luhut juga menempatkan Bambang Supriyambodo, tangan kanannya di PT Adimitra Lestari, sebagai komisaris dan Komisaris Utama. Pertanyaan seputar peran Luhut di perusahaan ini diangkat pada tahun 2013 ketika salah satu media masa (Bisnis.com) melaporkan bahwa Rakabu Sejahtra menjadi anak perusahana kelompok Toba Sejahtra di bawah kluster Toba Industri, bersamaan dengan PT Smartias Indo Gemilang dan PT Kabil Citranusa. Baik Rakabu Sejahtra maupun Toba Sejahtra tidak menyangkal hal ini.
Setelah pabrik Rakabu Sejahtra hangus terbakar pada bulan April 2016, Arief Budi Sulistyo, direktur perusahaan dan saudara ipar Jokowi, menyatakan bahwa keluarganya sudah bukan pemilik perusahaan itu dan saat ini perusahaan dijalankan oleh “orang-orang profesional”. Pada tanggal 22 Juli 2017, operator terpercaya Luhut di Toba Sejahtra dan TOBA, Jusman Syafii Djamal, menduduki jabatan komisaris, menggantikan posisi staf kunci Toba Sejahtra lainnya, Sophi Fauzia.
Penunjukan Luhut sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman, yang membawahi sektor energi dan sumber daya mineral, pada tanggal 26 Juli 2016, menimbulkan kekhawatiran publik. Potensi konflik kepentingan makin besar saat Presiden Joko Widodo menunjuknya sebagai pejabat sementara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal 15 Agustus 2016. Kekhawatiran tersebut cukup kuat karena Luhut tidak melepaskan sahamnya di Toba Sejahtra. Walaupun Toba Sejahtra menjual sebagian besar sahamnya di TOBA kepada Highland Strategic Holding, perusahaan yang berbasis di Singapura, Luhut masih mempertahankan kuasanya atas Kutai Energi lewat Toba Sejahtra. Alasan di balik penjualan saham ini adalah untuk membiayai ekspansi TOBA di bisnis PLTU, dan bukan untuk merespons kekhawatiran publik terkait konflik kepentingan yang ditimbulkan oleh posisinya dalam kabinet Jokowi.
Dalam beberapa tahun belakangan, TOBA telah mengalami penurunan laba, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa Luhut dapat menggunakan jabatan untuk menguntungkan perusahaannya. Pada tahun 2012, harga batu bara mulai turun dan laba bersih TOBA turun menjadi 3,2 juta dollar AS. Setelah masa pemulihan pada 2013 dan 2014, laba bersih TOBA turun 31,80 persen pada tahun 2015 (11,36 juta dollar US) dan kemudian turun lagi sebesar 75,44 persen pada tahun 2016 (2,79 juta dollar AS). Dalam periode waktu ini, Luhut menggunakan posisinya untuk mendorong penggunaan batu bara untuk memperluas elektrifikasi di Indonesia, dan pada saat bersamaan, kepentingan TOBA di bisnis PLTU meningkat dengan pesat.
Pengaruh Luhut di tingkat daerah sangat luas dan dalam. Terdapat berbagai contoh mengenai proses pembuatan kebijakan yang dapat diubah untuk menguntungkan kepentingan bisnisnya, ataupun regulator yang seharusnya melindungi kepentingan publik, namun malah melindungi kepentingan perusahaan Luhut dengan tidak menegakkan hukum atau membebaskan perusahaannya dari peraturan. Sudah lama Toba Sejahtra mengabaikan kewajibannya dalam hal perlindungan lingkungan, menyebabkan polusi, serta kasus sengketa tanah, namun pemerintah tidak mengambil tindakan terhadap Toba Sejahtra.
Meskipun Joko Widodo telah menyatakan secara terbuka bahwa “tanpa pengelolaan yang benar, cadangan batu bara Indonesia hanya dapat bertahan selama tahun ke depan” dan “kita harus menuntut penggunaan sumber daya secara bertanggung jawab”, aksi politiknya dan kebijakannya tidak menunjukkan adanya perubahan dari sikap business as usual.
Korupsi politik dalam pertambangan batu bara sangat luas dan dampaknya terhadap komunitas, lingkungan dan perekonomian sepatutnya menimbulkan kekhawatiran. Namun, tidak akan ada perubahan yang signifikan jika lembaga pemerintah antikorupsi, seperti KPK dan Ombudsman, LSM antikorupsi serta masa media tidak bekerja sama untuk mengungkapkan dan mengambil tindakan melawan korupsi dalam bisnis pertambangan batu bara.
Makanya jangan heran di periode kedua Jokowi bukannya seperti yang dibilang tidak ada beban di periode kedua malahannya justru di periode kedua malah makin bobrok keadaannya. Dengan sahnya UU Cipta Kerja bisa menjadi angin segar bagi Luhut beserta perusahaannya untuk dapat keuntungan yang sebesar²nya. Selain itu UU Cipta Kerja menjadi batu loncatan untuk menuju Agenda 2030.
Terakhir, Jokowi sendiri secara tidak langsung pernah berhubungan dengan keluarga Rothschild melalui pengacaranya yaitu Todung Mulya Lubis dan tim pendukung media massa Jokowi, Goenawan Mohamad khususnya hubungan dengan Nat Rothschild (sedangkan si Nat pernah berhubungan dengan Hashim dan juga Prabowo). Bahkan Istri Jokowi, Iriana Jokowi adalah anggota kehormatan Rotary Club (organisasi milik Freemason). Artinya apa? Nilai sendiri saja mengenai lingkaran setan ini.
OMNIBUS LAW UU CIPTA KERJA SEBAGAI JALAN OLIGARKI TAMBANG DAN ELIT GLOBAL
Presiden Joko Widodo dalam pidato pelantikannya pada 20 Oktober 2019, menyampaikan rencananya mengenai perumusan omnibus law bersama DPR. Ia menyebutkan ada dua undang-undang yang akan tercakup di dalamnya, yaitu UU Cipta Lapangan Kerja dan UU Pemberdayaan UMKM.
Sebenarnya Luhut Binsar Pandjaitan adalah otak dibalik ide omnibus law UU Cipta Kerja ini. Luhut sebagai otak Omnibus Law ini diungkap dia sendiri saat menjadi pembicara di acara Outlook 2021: The Year of Opportunity yang digelar secara virtual, beberapa waktu lalu. Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini menceritakan kisah Omnibus Law bermula saat ia menjabat sebagai Menko Polhukam. Saat itu, dia menyadari regulasi dan aturan yang ada di Tanah Air begitu semrawut.
Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah memutuskan RUU Cipta Kerja menjadi UU Cipta Kerja. Aturan baru ini disebut sebagai sebuah perubahan yang telah lama dinanti untuk menggenjot investasi.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berujar, pasca disahkannya undang-undang tersebut, dirinya mendapatkan ucapan selamat dari komunitas dunia, salah satunya dari Bank Dunia (World Bank).
UU Cipta Kerja ada kaitannya dengan Agenda 21 (Agenda untuk NWO alias kontrol otoriter) ini, bisa dilihat di:
1. https://t.me/bernapasbersama/879
2. https://t.me/bernapasbersama/878
Selain itu omnibus law UU Cipta Kerja ini dibuat untuk mendorong teknologi 5G. Ini kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate. Padahal 5G inilah yang akan menjadi perangkat pendukung dari chip nanti.
Sumber:
1. https://youtu.be/h6TgUPE8A4E
2. https://youtu.be/BeGLoKbpFVI
4. https://www.jatam.org/wp-content/uploaads/2018/12/COALRUPTION.pdf
6. https://m.merdeka.com/peristiwa/bnpt-akui-penggerebekan-teroris-untuk-pengalihan-isu.html
7. https://tirto.id/investigasi-allan-nairn-ahok-hanyalah-dalih-untuk-makarcm2X
9. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Politik_pecah_belah
11. https://youtu.be/b8NjA14ZIqY
12. https://youtu.be/6v88g7niLqk
13. https://youtu.be/RelzqKp5DFA
14. https://youtu.be/XdxYfsEusTc
15. https://youtu.be/qlB7vg4I-To
16. https://youtu.be/qVej5h2gHLU
17. https://t.me/bernapasbersama/740 | https://youtu.be/KWqnicVk3ZQ
19. https://m.wartaekonomi.co.id/berita310749/menko-luhut-otak-di-balik-omnibus-law
21. https://mediaumat.news/wp-content/plugins/download-attachments/includes/download.php?id=2786
Post a Comment